Rabu, 27 April 2011

Cat Itu Koloid


Koloid adalah suatu sistem campuran “metastabil” (seolah-olah stabil, tapi akan memisah setelah waktu tertentu). Koloid berbeda dengan larutan; larutan bersifat stabil.
Di dalam larutan koloid secara umum, ada 2 zat sebagai berikut :
- Zat terdispersi, yakni zat yang terlarut di dalam larutan koloid
- Zat pendispersi, yakni zat pelarut di dalam larutan koloid
Berdasarkan fase terdispersi maupun fase pendispersi suatu koloid dibagi sebagai berikut :
Fase Terdispersi
Pendispersi
Nama koloid
Contoh
Gas
Gas
Bukan koloid, karena gas bercampur secara homogen
Gas
Cair
Busa
Buih, sabun, ombak, krim kocok
Gas
Padat
Busa padat
Batu apung, kasur busa
Cair
Gas
Aerosol cair
Obat semprot, kabut, hair spray di udara
Cair
Cair
Emulsi
Air santan, air susu, mayones
Cair
Padat
Gel
Mentega, agar-agar
Padat
Gas
Aerosol padat
Debu, gas knalpot, asap
Padat
Cair
Sol
Cat, tinta
Padat
Padat
Sol Padat
Tanah, kaca, lumpur



Koloid Liofil

Koloid liofil ini terjadi pada sol, yaitu fasa terdispersinya padatan dan fasa pendispersinya cairan. Koloid liofil adalah koloid sol di mana partikel koloid (sebagai fasa terdispersi) senang (dapat menarik/dapat mengikat) cairannya (sebagai) fasa pendispersi. Liofil berasal dari kata lio = cairan dan philia =senang/cinta.
Contoh koloid liofil : kanji, agar-agar, lem, cat, gelatin. protein, sabun dan lain-lain.


Cat merupakan salah satu contoh aplikasi penggunaan koloid di kehidupan. Cat dikatakan sebagai koloid karena prosesnya yaitu pembentukan sol cat. Untuk proses ini di dalam kaleng terdapat zat pewarna utama yang berbentuk bubuk. Yang akan mengental setelah tercampur dengan cairan base. Base bisa berupa air, minyak, latex, alcohol atau lainnya. Komposisi base dan pewarna sendiri berbeda untuk tiap merek cat. Untuk mencampurkan antara base dengan pewarna, mengaduknya-ngaduk cat tersebut hingga homogen. Fase ini bisa dikatakan fase sol, karena pigmen pewarna yang bentuknya padat terdispersi pada fase medium cair. Jenis cat bermacam-macam, salah satunya yaitu cat semprot.
Cat semprot atau dikenal dengan pylox termasuk koloid, Di dalam kaleng cat ada 3 proses utama yang perlu diperhatikan. Pertama, pembentukan sol cat. Lalu tekanan gas aerosol di dalamnya, dan percampuran aerosol dengan cat.
Untuk proses pertama, di dalam kaleng pylox terdapat zat pewarna utama yang berbentuk bubuk. Yang akan mengental setelah tercampur dengan cairan base. Base bisa berupa air, minyak, latex, alcohol atau lainnya. Komposisi base dan pewarna sendiri berbeda untuk tiap merek cat semprot. Untuk mencampurkan antara base dengan pewarna, di dalam kaleng juga diberi beberapa bola logam (pea). Fungsinya, seperti pengaduk saat kita mengocok-ocok kaleng. Fase ini bisa dikatakan fase sol, karena pigmen pewarna yang bentuknya padat terdispersi pada base yang medium cair.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah adanya gas bertekanan tinggi yang menyebabkan cat tetap cair. Saat kita menekan caps, maka gas ini akan keluar bersama dengan sol cat. Lubang di caps bisa ditentukan besar-kecilnya, semakin kecil lubang semakin keras semprotannya dan semakin merata pula semprotan yang terbentuk. Hal ini karena ukuran partikel cat saat keluar menjadi jauh lebih kecil dan bercampur dengan gas. Inilah yang disebut fase aerosol, cairan cat terdispersi dalam medium gas.
Di bawah ini ada beberapa bahan yang umum terdapat dalam salah satu jenis cat yaitu cat semprot.

3 komentar:

Rica Rish mengatakan...

km kan menjelaskan contoh cat yaitu cat semprot...
bagaimana dengat cat air atau cat minyak untuk melukis...
bagaimana penjelasan dari segi koloidnya....

Melanza_Madunten mengatakan...

Trimakasih ..
Sama rica namun bedanya kalo cat minyak itu tidak ada fase aerosolnya cuma fase solnya za.. coba kamu baca dengan seksama pasti tau bedanya apa..

Rivaldo sitepu mengatakan...

kenaaa chat tembok lebih laama kering dari pada cat kayu?

Posting Komentar